Laporan Jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 2/9/19, JAKARTA- Didorong empati terhadap nasib korban tsunami Palu yang telah 11 bulan di pengungsian, meski baru kembali dari Tugas di Ambon, Yonif 711/RKS langsung terjunkan personelnya untuk membantu warga dalam program karya bakti.
Hal tersebut disampaikan Danyonif 711/Rks, Letkol Inf Fanny Pantouw M.Tr.Han.,M.I.Pol.,dalam rilis tertulisnya di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (2/8/2019).
Diungkapkan Danyon, karya bakti yang dilaksanakan oleh 100 personel yonif 711/Rks pada Sabtu (31/8/2019) di kompleks pengungsian Balaroa ini, sebagai bentuk kepedulian terhadap warga korban likufaksi di Balaroa.
“Sudah kurang lebih 11 bulan bencana berlalu, akan tetapi sampai saat ini masih ada para pengungsi yang masih tinggal di tenda pengungsian,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Yonif 711 menggelar karya bakti di komplek pengungsian ini selain sebagai wujud perhatian kepada saudara yang membutuhkan, juga sebagai wujud kepedulian sosial kepada mereka yang tertimpa bencana.
“Kita berharap dengan kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian para pengungsi untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan,” jelas Fanny Pantouw.
Dijelaskan pula, sebagai prajurit TNI, karya bakti yang dilakukan, selain untuk mendukung program pembangunan infrastruktur juga ditujukan untuk membangun budaya hidup bergotong-royong.
“Dengan adanya karya bakti seperti ini akan meningkatkan rasa peduli dan simpati, serta saling tolong-menolong terhadap sesama di kalangan masyarakat,” ucapnya.
Kegiatan tersebut juga mendapat apresiasi dari masyarakat, hal itu dapat dilihat dari banyaknya warga yang ikut berpartisipasi.
Asrin, Ketua RT di pengungsian Balaroa mengucapkan terima kasih kepada prajurit Yonif 711/Rks yang telah peduli dari awal bencana sampai sekarang.
“Kepedulian bapak TNI kepada para pengungsi sungguh besar, walau waktu itu mereka lagi tugas di Maluku, perhatian dan bantuannya tak pernah berhenti,” tuturnya.
Dirinya pun berharap, kehadiran TNI melaksanakan karya bakti di tempat pengungsian ini sebagai wujud perhatian kepada sesama yang membutuhkan bantuan.
“Semoga kebaikan seperti ini menjadi contoh bagi masyarakat untuk ikut juga peduli kepada sesamanya,” pungkasnya. (Dispenad)