Laporan Jurnalis Parlindungan Sidabutar
Nabire ,Pos Berita Nasional –
Sangat tidak etis dalam suatu pemberitaan yang di ambil dari satu narasumber tanpa konfirmasi terhadap tuan rumah yang hendak di beritakan,karena dampak kemungkinan mengganggu kinerja orang yang di beritakan.
Perihal pemberitaan ini terjadi di distri Napan Nabire dimana mengenai kinerja pemerintahan yang baru di Lantik beberapa waktu lalu di distrik Napan Nabire.
Selaku kepala distrik Napan Nabire’ Yubelina Sayori,S.Sos, angkat bicara ,beliau merasa di rugikan karena pemberitaan itu sudah mencoreng nama baik kepala distrik dan seluruh aparat.
Menurutnya “Pemberitaan yang ditayangkan di media online Nabire. net tanggal 2 Juni 2022 itu tidak benar’ ungkapnya tegas.
Kepala distrik Napan Nabire’ Yubelina Sayori,S.Sos
Selayaknya wartawan dalam bertugas harus punya kode etik bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk jangan main naikkan berita seenaknya ujarnya kepada awak media Pos Berita Nasional Rabu 8/6/2022.
Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
Wartawan selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah , ungkap Yubelina Sayori.
Dan anehnya dimana pengambilan gambar pada pemberitaan itu bukan di lokasi kantor distrik melainkan gambar tersebut di lokasi SMP negri 1 Napan.
Awal cerita terdahulu ketika pergantian dari pejabat lama ke pejabat baru kondisi bangunan kantor sudah sangat memperihatinkan dan tdk layak lagi sebagai kantor untuk tempat pegawai bekerja,yang mana lagi seluruh inventaris kantor sudah kosong melompong dan tidak tahu kemana rimbanya ” ujar Yubelina Sayori,S.Sos, kepada awak Pos Berita Nasional.
Dan untuk menunggu renovasi kantor kepala distrik mengambil langkah inisiatif menyewa rumah untuk dijadikan sekretariat sementara tempat dimana aparat melaksanakan tugasnya sesuai tupoksinya masing masing sambil menunggu renovasi kantor yang telah diajukan oleh kepala distrik ke instansi terkait.
Selain itu juga seseorang aparat distrik yang telah bertugas selama dua puluh tahun di distrik Napan mengatakan kurang lebih sudah tiga belas tahun menambahkan ungkapan kepada awak media Pos Berita Nasional bahwa kondisi kantor sudah rusak ,setiap pergantian pejabat pasti sasaran barang inventaris terlebih dulu lenyap entah kemana .
Menurutnya ini suatu tindakan budaya yang sangat memalukan dan yang sangat mengharukan tutur aparat distrik kenapa sejak kabupaten Nabire ini pergantian pimpinan baru ada berita begini , kenapa sebelumnya waktu ke pemimpinan yang lama tidak ada yang angkat bicara tentang keberadaan distrik Napan yang fasilitasnya di mana rumah kopel untuk pegawai rusak berat ini tidak adil ujarnya dan tidak layak huni kantornya.
Namun realita terkini kami sangat bersyukur berdasarkan kinerja kami ini kami bisa lebih maju lagi untuk membangun distrik Napan walau isu menerpa distrik Napan.